Teori
Konseling
A.
Teori
Psikoanalisa
Psikoanalisis dapat dipandang sebagai teori kepribadian ataupun
metode psikoterapi yang ditemukan oleh Sigmund Freud yang pernah mengalami
secara langsung phobia-phobia dan berbagai macam penyakit mental hingga ia
dapat mengekslorasikan mengenai makna mimpi-mimpinya sendiri dan menyadari
pemahaman tentang dinamika perkembangan kepribadian seseorang. Hipotesis Freud mengenai teori psikoanalisis
menyatakan bahwa tingkah laku manusia sebahagian besar ditentukan oleh motif-motif
tak sadar. Secara umum teori
psikoanalisis dapat dikonsepkan sebagai berikut:
1.
Setiap anak memiliki kebutuhan dasar yang harus dipenuhi dalam
rangka perkembangan kepribadiannya secara sehat. Kebutuhan ini mencakup
kebutuhan kasih sayang, rasa aman, rasa memiliki, dan perasaan sukses.
2.
Perasaan merupakan aspek yang mendasar dan penting dalam kehidupan
dan perilaku anak.
3.
Masing-masing anak berkembang melalui beberapa tahapan
perkembangan emosional. Pengalaman traumatik dan deprivasi dapat berpengaruh
terhadap munculnya gangguan kepribadian.
4.
Kualitas hubungan emosional anak dengan keluarga dan orang lain
yang signifikan dalam kehidupannya merupakan faktor yang sangat krusial.
5.
Kecemasan akibat tidak terpenuhinya kebutuhan dan konflikkonflik
dalam diri anak merupakan faktor penentu penting terhadap munculnya gangguan
tingkah laku.
B.
Konseling
Behavioral
Konseling Behavioral dikembangkan oleh Pahlov melalui hasil-hasil
eksperimental dengan operant conditioningnya yang menurutnya berguna untuk
memecahkan masalah-masalah tingkah laku abnormal yang sederhana. Konsep utama dalam konsep behavioral
memandang manusia sebagai mekanistik dan hidup dalam alam yang deterministik,
dengan sedikit peran aktifnya untuk memilih martabatnya. Perilaku manusia
merupakan respons lingkungan yang
menjadi kontrol diri sehingga membentuk pola pola kepribadian.
Dalam konsep behavioral, perilaku manusia merupakan
hasil dari proses belajar, sehingga dapat diubah dengan memanipulasi
kondisikondisi belajar. Teori konseling behavioral pada hakekatnya
pengimplementasian prinsip-prinsip dan teknik belajar secara sistematis dalam
usaha pemulihan gangguan tingkah laku.
Menurut Apter (1982) asumsi dasar dari model behavioral
adalah bahwa : (1) seluruh perilaku manusia dipelajari dan dapat tidak dipelajari
melalui aplikasi prinsip-prinsip belajar, (2) perilaku yang tidak tepat dapat
diubah (dihapus dan atau diganti dengan perilaku yang lebih dapat diterima)
melalui penggunaan prosedur penguatan, dan (3) sangat mungin untuk
memprediksikan dan mengontrol tingkah laku apabila seluruh karakateristik
lingkungan yang bersangkutan diketahui. Sedangkan menurut Bootzin (Nafsiah,
1996) asumsi tersebut meliputi : (1) bahwa tingkah laku yang ditunjukkan dapat
diobservasi, (2) bahwa tingkah laku manusia baik karena pengaruh lingkungan
ataupun karena pengalaman dapat diamati dan diukur intensitasnya, (3) bahwa
tingkah laku manusia seperti halnya gejala alam lainnya, dapat diramalkan dan
dikontrol, dan (4) bahwa belajar merupakan faktor utama yang mempengaruhi tingkah
laku, baik tingkah laku yang normal maupun yang menyimpang.
C.
konseling yang berpusat pada diri
Pelopor dari teori konseling yang berpusat pada diri dipelopori
oleh Carl Ransom Roger yang mengatakan teori konseling yang berpusat pada diri
berpusat pada klien. Teori ini
menekankan adanya sikap saling menghargai antara klien dan terapis dalam
membantu menangani masalah-masalah pribadi dalam mempermudah pengembangan
kepribadian. Dalam teori ini Roges
memiliki sebuah pandangan yang optimistik beahwa setiap
manusia memiliki tendensi spontan untuk berdiferensiasi, bertanggung jawab atas
dirinya sendiri, menentukan jalan hidupnya sendiri, menjadi matang, dan bekerja
sama dengan baik. Dengan kata lain secara kodrati memiliki motivasi dasar yang
kuat dan terarah untuk mempertahankan, memperkaya, mengembangan, serta
mewujudkan diri sepenuh-penuhnya, atau disebut “tendensi aktualisasi”.
D.
Gestalt
Therapy
Terapi Gestalt berawal dari pandangan seseorang tidak dapat
dipahami hanya sebagian-sebagian, melainkan hanya sebagai organisasi maupun
koordinasi yang reintegrasi secara keseluruhan.
Manusia adalah makhluk aktif dan senantiasa
berupaya untuk mencapai keseimbangan antara ikatan organisme dengan
lingkungannya. Terapi gestalt merupakan
gabungan dari beberapa teori yang berbeda yaitu psikoanalisis, fenomenologis,
eksistensialis, dan teori gestalt, dengan tokoh utamanya Frederick S Pearl.
Tujuan utama terapi gestalt adalah membuat klien mampu
menerima perasaan dan pikiran-pikirannya, meningkatkan kepercayaan diri, tidak
takut dalam menghadapi dan berperan di masa depan, tidak bergantung pada orang
lain, serta menyadari diri yang sebenarnya, sehingga pada akhirnya klien dapat
memiliki spontanitas dan kebebasan dalam menyatakan diri dan mandiri.
E.
Rational Emotive Therapy
Pelopor dari teori ini adalah Abert Ellis yang merasa
tidak puas dengan teori behavioral. Teori
ini berfilosofi bagaimana manusia itu mereaksi atau berprasangka terhadap
persitiwa-peristiwa tersebut. Dalam
teori ini Albert Ellis mengatakan bahwa secara alamiah setiap manusia adalah
irasional, mengalahkan dirinya sendiri, sehingga perlu pemikiran dengan
cara-cara lain. Ia juga menyatakan bahwa secara alamiah manusia dapat menjadi
”helpful” dan ”loving” sepanjang mereka tidak dapat berpikir rasional. Teori
ini bertujuan mengajarkan klien untuk berpikir dan secara personal lebih puas
dalam cara-cara merealisasikan pilihan-pilihan antara kebencian diri dan perilaku
negatif, meningkat kepada perilaku yang positif dan efisien.
Kesimpulan
Kesimpulan
dari kelima teori mengenai konseling adalah teori ini memberikan wawasan bahwa
konseling ditujukan untuk sebuah penyembuhan bagi penderita phobia maupun
penyakit yang berkaitan dengan mental seseorang. Mendorong seseorang untuk dapat menerima
setiap hal yang terjadi adalah sebuah proses untuk pengembangan diri menjadi
lebih baik dan berkembang. Teori
konseling mengajarkan juga bahwa antara klien dengan pasien adalah sama, harus
saling menghargai dan berempati terhadap apa yang dirasakan. Menurut saya dari semua teori konseling yang
ada teori gestalt yang baik untuk diaplikasikan karena teori gestalt bertujuan
untuk meningkatkan rasa percaya diri sehingga klien dapat memiliki spontanitas
dan kebebasan untuk menjadi seorang yang mandiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar