Gaes apa yang kalian rasakan
ketika masuk ruang wawancara ?
Ya bukan wawancara kerja ataupun
hal teramat penting yang lain sih.. contoh kecil di kehidupan kampus banyaknya
organisasi, himpunan, Ukm maupun komunitas, mahasiswa yang ingin terlihat aktif
dan Gak Cuma jadi kup-kupu alias (kuliah pulang kuliah pulang) pastinya ikut
tergabung dengan salah satu perkumpulan mahasiswa baik itu perkumpulan
berdasarkan hobi atau minat, keorganisasian atau komunitas sosial yang mengarah
pada pengabdian masyarakat. untuk kita bisa bergabung di salah satu perkumpulan
tersebut kita mesti ngikutin proses, mulai dari persyaratan administratif dan
tahap wawancara. Nah! Biasanya nih tahap wawancara ini yang bikin kita tegang
banget dan selalu berfikir mau momong apa ketika di tanya nanti. Nah! Kebetulan
saya pernah mengikuti empat kali wawancara untuk tergabung dalam suatu
perkumpulan organisasi, Ukm (unit kegiatan mahasiswa) dan komunitas yang
mengarah pada pengabdian masyarakat. awalnya saya berfikir wawancara dan yang
lainnya tersebut hanyalah sebuah formalitas belaka, namun ternyata... fikiran
saya salah karena itu semua tetap di nilai dari sikap, cara bicara bahkan
kepribadian kita ketika berbicara pun dinilai.
Setelah saya merasakan dari pengalaman berkomunikasi dengan model
wawancara, saya jadi berikir apa yang membuat kita diterima adalah ketika kita
berempati dengan lawan bicara dengan kita berempati kita dapat memberikan
tanggapan yang sesuai dengan keinginan dari lawan bicara kita. Saat ini saya
tergabung dengan salah satu organisasi internal kampus, Ukm (unit kegiatan
mahasiswa) dan komunitas pengabdian masyarakat dari ketiganya semua proses
wawancara yang pernah saya lakukan sangat berkesan semua, saya pernah
terbatas-bata ketika memberi tanggapan, saya pernah merasa bingung dengan apa
yang ditanyakan dan saya juga pernah berfikir cukup lama agar saya dapat
menjawab dengan baik. Dalam pengalaman
wawancara tersebut saya pernah diminta untuk menceritakan isi dari sebuah buku
yang pernah saya baca, tentunya itu bukan suatu hal yang mudah juga karena untuk
mengingat kembali dari isi buku bukanlah suatu hal yang mudah, selain itu, saya
pernah diminta untuk meragakan seorang penjual yang sedang melakukan promosi,
menunjukkan bakat yang dimiliki, serta hal yang paling berkesan bagi saya
ketika di tanya sebuah pertanyaan yang membuat saya cukup gelagapan dalam
menjawab, ketika saya ditanya “APA YANG MEMBUAT KAMI PANTAS UNTUK MENERIMA ANDA
UNTUK BERGABUNG BERSAMA KAMI DI ORGANISASI INI/DI UKM INI/DI KOMUNITAS INI?”
pertanyaan tersebut adalah pertanyaan yang horor pertama kali terdengar di telinga saya, saya bingung akan menjawab
apa sambil menatap wajah sang pewawancara yang teramat serius menunggu jawaban
dari saya, dan disitulah saya sangat merasa bahwasanya mengikuti organisasi,
UKM, ataupun komunitas bukanlah untuk menunjukkan sekedar ingin terlihat keren
dengan adanya atribut yang dimilki namun harus dengan niat yang lurus dan
serius didasari dengan sebuah “pencarian” tentulah pencarian ilmu lebih luas
lagi yang dapat mengasah softskill kita.
Begitulah sepenggalan kisah saya
dari sebuah pengalaman komunikasi dengan model wawancara yang sangat berkesan
bagi saya, karena lawan bicara bukanlah orang yang biasa-biasa saja dan
bukanlah orang yang dikenal. Namun kunci
dalam menghadapinya menurut saya adalah ketika kita dapat berempati dengan
lawan bicara dan yakin dengan tanggapan yang kita berikan. Satu lagi... sebelum kita mengikuti sebuah
organisasi ataupun yang lain kita harus mendasarinya dengan niat yang lurus,
niat mencari ilmu, karena ketika kita telah bergabung dalam sebuah perkumpulan
kita akan dihadapi dengan karakter individu yang berbeda, dan dari situlah kita
dapat belajar dan mendapat ilmu baru mengenai komunikasi yang baik kepada
siapapun dengan menghindari adanya kesalahpahaman, karena saat ini saya pun
merasakan menjadi pewawancara untuk anggota baru yang akan bergabung dengan
sebuah organisasi yang saya ikuti, bahwasanya pewawancara benar menilai mengenai
kepribadian yang terlihat dari sikap dan cara bicara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar